Sabtu, 08 Agustus 2015

Kamu

Kamu, kamu yg menganggapku teman, sahabat, kakak, adek ato apalah saya sendiri tidak paham, yg pasti kamu yg membuatku merasa ada dan merasa dihargai, kamu yg sabar, kamu yg lembut, kamu yg memberi semangat, kamu yg selalu menjawab setiap ada panggilan, kamu yg gak pernah marah, kamu yg selalu mengalah, kamu yg dewasa ☺semuanya kamu, tidak pernah sedikitpun usahaku untuk mencari keburukan yg ada dalam dirimu, dari jauh aku selalu berdo'a yg terbaik untuk dirimu, ☺ salam sukses dari aku untuk kamu 😊

Langkah Dewasa

Meskipun aku yakin setiap masalah pasti ada jalan keluar dan itu merupakan proses pendewasaan diri, tapi masalah untuk saat ini menurutku tidaklah mudah diterima untuk semua orang, dan tidak semua orang akan mengalami masalah yg sama 1:1000 orang yg bisa punya masalah seperti masalahku ini, ada perasaan takut, salah, gak nyaman, gak punya pembela,merasa sendiri, dan hanya bisa diam dan ingin sendiri, entahlah ini hukum karma dari kesalahanku yg mana, aku juga merasa semakin jauh sama Allah 😭 mungkin ini peringatan untuk aku dekat kembali seperti dulu,
Untuk orang yg selalu membantuku, memberi dukungan atas apa yg akan aku lakukan, aku disini cuma bisa bilang makasih bnyak ☺ maaf aku belum bisa membuatmu merasa bangga atas apa yg aku kerjakan, aku hanya bisa mendo'akan untuk kebaikanmu ☺ semoga Allah membalas semua kebaikanmu ☺

Rabu, 13 Mei 2015

MEDIA INTRUKSIONAL UNTUK KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR YANG EFEKTIF

MEDIA INTRUKSIONAL UNTUK KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR YANG EFEKTIF, Gbolahan Solomon
Department of Business Administration, Ahmadu Bello University, Zaria, Nigeria
mail2integrity@gmail.com
 
Akses multimedia untuk pengetahuan adalah salah satu informasi dan komunikasi teknologi yang memiliki dampak yang luar biasa pada pembelajaran. Media pembelajaran telah muncul dalam berbagai sumber daya, dan peralatan, yang dapat digunakan untuk menambah atau melengkapi upaya guru dalam memastikan belajar yang efektif oleh siswa.
 Reisman (1994) menjelaskan multimedia sebagai sinar komunikasi interaktif berbasis komputer sistem, yang membuat, menyimpan, mengirim, dan mengambil, tekstual, jaringan grafis, dan pendengaran Informasi .
Fetterman (1997) juga melihat multimedia sebagai sumber daya yang digunakan untuk instruksi yang mencakup satu atau lebih media seperti grafik, video, animasi, gambar dan suara selain Informasi tekstual.
Ogunbote dan Adesoye (2006) menyatakan bahwa teknologi multimedia menambahkan dimensi baru untuk pengalaman belajar karena konsep yang lebih mudah untuk menyajikan dan memahami kata-kata yang dilengkapi dengan gambar dan animasi.
Sebuah studi oleh Ubogu (2006) mendukung pandangan bahwa sumber multimedia memfasilitasi akses ke semua pengetahuan manusia, kapan saja, dan dimana saja dalam multi-modal, efisien dan efektif tanpa hambatan jarak, bahasa dan budaya, dan dengan menggunakan perangkat penghubung Internet.
Hal ini penting bahwa penggunaan teknologi multimedia memiliki arti besar di perguruan tinggi universitas dan lembaga penelitian di negara-negara Barat. Di negara-negara ini, teknologi dipandang sebagai kunci pembangunan di segala konsekuensi dan komponen pendidikan .
 
Multimedia dalam Pendidikan
Multimedia Pendidikan sangat efektif dalam mengajar berbagai subyek. Multimedia mengubah cara kita berkomunikasi satu sama lain. Cara kita mengirim dan menerima pesan lebih efektif dan mudah dipahami. Menggunakan CD interaktif ROM sangat efektif saat mengajar siswa di berbagai disiplin ilmu, yang paling utama bahasa dan musik.
Banyak jenis TIK yang ada pada pendidikan untuk tujuan yang berbeda. Misalnya membantu siswa belajar dengan meningkatkan komunikasi antara mereka dan instruktur (Valasidou, Sidiropoulos, Hatzis dan Bousiou-Makridou, 2005).
 
Media Instruksional untuk Mengajar Efektif 
Apakah Media Pembelajaran?
Menurut Azikiwe (2007), guru menggunakan media pembelajaran apapun untuk melibatkan semua panca indera penglihatan, pendengaran, sentuhan, bau dan rasa sementara presentasi / pelajaran nya.
Jenis Media Pembelajaran
Ada berbagai macam media pembelajaran yang dapat menguntungkan dan efektif digunakan dalam situasi pembelajaran di kelas bahasa.
Secara luas diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu alat bantu visual, alat bantu audio-visual, audio bantu dan sumber daya (manusia dan material).
Bantu visual adalah bahan sumber daya dan perangkat yang menarik indra penglihatan dan sentuhan serta indera penciuman. Sumber belajar yang termasuk dalam alat bantu audio- visual menarik bagi indra penglihatan, pendengaran dan sentuhan. Bantu audio bahan ajar yang menarik untuk didengar dan di sentuh. Dan sumber manusia (SDA atau material) termasuk guru, murid dan narasumber lain dalam masyarakat.
Prinsip Dasar Memilih Media Pembelajaran 
Guru bertanggung jawab untuk memilih media pembelajaran yang tepat  karena itu, dipandu oleh beberapa prinsip dasar. Bahan Instruksional yang akan digunakan harus 
1.    terkait dengan topik pelajaran;
2.    dalam usia dan tingkat kematangan dari peserta didik - yang tebal dan berwarna-warni di pra-sekolah dan tingkat sekolah dasar;
3.    pra-dilihat oleh guru sebelum pelajaran yang sebenarnya untuk memastikan bahwa segala sesuatu adalah di order; dan
4.    akurat dalam konten dan diterima di tempat lain untuk pelajaran yang sama.
 
Fitur fisik sumber belajar adalah faktor yang sangat penting yang digunakan  untuk seleksi. Fitur fisik di sini berarti daya tarik, daya tahan, ukuran dan kejelasan sumber daya. Juga, dianggap di bawah kualitas yang akurasi, kejelasan dan kegunaan dari ilustrasi, gambar dan lukisan dan berat bahan untuk kemudahan penanganan dan penyimpanan. Semua faktor ini harus dipertimbangkan sebelum pemilihan dilakukan. Sebagai akibat dari resesi ekonomi saat ini di negara, harus dilakukan upaya untuk melestarikan dana dengan membeli sumber daya yang berkualitas tinggi, dan akan bertahan untuk waktu yang lama. Pertanyaan di bawah kualitas: Apa fisik fitur dari bahan ajar?
 
Kegunaan Media Pembelajaran dalam Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Kedua
Nilai yang sangat diperlukan bahan ajar dalam pengajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, seperti yang diidentifikasi oleh Williams (1990) dan Azikiwe (2007):
1.        Meningkatkan tingkat retensi peserta didik; penggunaan gambar atau film misalnya akan membangun citra yang lebih tegas 
2.        Meningkatkan kemudahan guru mengajar dan anak-anak belajar.
3.        Membantu guru untuk berkomunikasi dengan jelas, akurat dan efektif karena mereka berfungsi sebagai  titik referensi
4.        Menyediakan pengalaman yang tidak mudah diperoleh di kelas dan berkontribusi efisiensi. Misalnya gambar kerajinan, kapal, perahu, truk, sepeda, sepeda motor, keledai, unta, kuda, kereta dll dapat digunakan langsung dalam pengajaran kosakata yang berhubungan dengan transportasi.
5.        Meringankan guru dari masalah menyajikan bahan drill berulang. Misalnya, penggunaan kartu flash dapat digunakan dalam vokal dan konsonan mengajar melalui penggunaan pasang minimal.
6.        Memberikan kesempatan untuk mengembangkan kritis berpikir dan objektif sebagai mahasiswa.
Pengaruh Video pada Pengajaran Studi Perpustakaan kalangan Mahasiswa Akpabio (2004) melihat video sebagai jendela potensial yang dapat mengekspos pikiran dan hati. Konsep modern  jauh lebih banyak dari pada yang tradisional. 
Fatunmbi (2005) menyatakan ada peningkatan dalam mengajar - Proses belajar melalui penggunaan video. Menurut Fatunmbi, video dapat digunakan untuk menyediakan real pengalaman di hampir semua bidang pembelajaran. 
Beshnizen dan Van Puthen (2000) menyatakan bahwa video dapat membantu guru untuk bekerja lebih mudah dengan mengurangi kegiatan menjelaskan dengan berulang.
Dunn (2000) menemukan bahwa video ceramah menyediakan instruktur - ceramah yang berkualitas. Siswa dapat melihat dan belajar sebanyak yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan belajar masing-masing.
Dari hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa ketika video digunakan dalam mengajar, dapat meningkatkan sikap positif peserta didik terhadap mata pelajaran dan dapat mempengaruhi penampilan positif mereka.
 
 

Jumat, 08 Mei 2015

Laili Zulfa Boscovity


Boscovity, dulu. sebuah nama yang berhasil diciptakan oleh generasi ke empat angkatan 2012. Merupakan agenda rutinitas yang diadakan setiap satu tahun sekali oleh almameter kami(Boarding School Man 1 Surakarta). Dan sekarang namanya berubah menjadi BBM “Boarding Bersama Masyarakat”.
Dulu kami (Zulfa,Lintang, syarifah, Reni, Febya, Laili, Kiki, Dian, Uliya, dan Mentari) menduduki posko IV yang letaknya tidak begitu strategis dari jalan raya. Bisa dikatakan posko IV adalah salah satu posko yang memiliki tanggung jawab besar(paling rekoso) jika dibandingkan dengan posko-posko lainnya. Karena kondisi masyarakatnya masih begitu kental dengan tradisi. Dibuktikan dengan adanya agenda-agenda yang sampai saat ini masih dilakukan oleh warga situ. Seperti halnya: pengajian, gotong royong, pertemuan rutin ibu-ibu PKK, serta keaktifannya kaum muda-mudinya. Selain itu, sikap ramah tamah masih terlihat melekat ketika kedatangan kami disambut antusias oleh mereka.
Untuk menuju kelurahan (Bascame Utama) kami harus rela mengayuh sepeda ontel kurang lebih sekitar 15 menit. Dikarenakan keterbatasannya alat transportasi “sepeda motor” di posko IV . keadaan jalan yang sepi dan minimnya penerangan menjadi penghambat bagi kami. Sehingga beberapa dari kami mengalami ketakutan (efek mistis).
Kami tinggal di sebuah Gubuk milik warga situ yang usianya rentan tua. Mbah Darmo sapaan bagi kami. Selama disana kami hampir tidak pernah menyalakan Televisi. Lantaran remote TV di sembunyikan oleh beliau. Ketika waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB, kami dilarang keras berceloteh dengan sesama. Dikarenakan beliau tidak suka dengan keramaian.
Lagi-lagi masalah MCK, kami merasa adanya intimidasi dengan pemilik rumah. Diantara kami tidak diperkenankan menyalakan sanyo. Tuturnya “ngirit, butohe ora gur kuwi bloko”(bahasa Jawa). Akibatnya kami kekurangan air. Ditambah kondisi kamar mandi yang tidak dilengkapi dengan pintu, membuat kami menjadi “was-was”. Akhirnya kami memutuskan menimba air dari sumur dan memanfaatkan kamar mandi musholla didekat posko tempat kami mengajar TPA setiap harinya.
Bertepatan dengan kegiatan tersebut, salah satu tim dari posko IV ada yang sedang ulang tahun. Dan pada saat itu pula kami merayakannya dengan memanfaatkan kondisi yang ada. Menyanyikan sebuah lagu ala tuna wicara dengan menggunakan dua jari tangan kami. Ciee ifa...Barokallah fii ‘umrik yaa
Selama kami berada disana, kami diharuskan berkunjung kerumah pak Rw setiap dua hari sekali (menurut daya ingat penulis). Tujuannya untuk membahas perkembangan warga setempat. Momen ini yang sebenarnya betah buat kami. Istilahnya “sambil menyelam minum air”. Selain rapat dengan pak Rw kami bisa sekaligus memandang cowok keren (tutur dari kami). Cowok tersebut bernama Damar. Usianya tidak jauh beda dengan kami. Karena pada saat itu dia sedang menduduki banku kejuruan. Dia merupakan anak sulung dari pak Rw dengan bu Rw. Apalagi ketika cowok tersebut sedang lewat di depan posko kami, seketika kami berteriak “WOW”. Hihihi
Dari cuplikan cerita di atas hanyalah hasil pengalaman dari kami semata. Dan semoga pengalaman tersebut bisa memberikan pelajaran bagi kami dalam hal “keni’matan”. Menilik QS.Arrohman yang artinya maka ni’mat mana yang kamu dustakan? Bisa dijadikan landasan atas semua ni’mat yang telah Allah berikan terhadap kita. Hidup adalah pilihan. Jika kamu ingin kesuksesan. Maka ni’matilah dan manfaatkanlah kemi’matanmu yang ada. Ubahlah menjadi suatu keni’matan yang agung. Wallahu’alam
Terima kasih kami ucapkan kepada warga desa Padeyan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Karena dari situlah kami bisa berproses hingga sekarang. Salam Keluarga besar Blest Claver 2013.

Jumat, 24 April 2015

sayang linda :*



14th january
Salam suckseed selaluu :D
Haii ipeee....
Learning is never comulative, it is a movement of knowing which has no begining and no END
Pas nulis ini aku udah, eh kita semua udah kelas 3
Mesti nggak lama lagi pas ketemu kamu buka buku ini semuanya udah berubah .... (cieeet trenyuh)
HIKS HIKS....
‘JERAWATKU HILANG, HILANG, HILANG
JERAWATKU HILANG, HILANG, HILANG
Peee...ati ati yaak besuk dijalan yang sebenarnya entah kapan kita semua kagak ngerti nantinya pd mau jadi apaan....
Tapi mumpung sekarang pd masih bernafas+bisa ngelakuin usaha, nggk ada salahnya kita coba....
Jangan pernah bilang pd diri kita sendiri misalnya ‘Kita NGK BISA’ ‘KTA BODOH’ ‘KTA NGK MAMPU’ ‘KTA NILAINYA JELEK’ ‘SUSAH’ .... atau apalah....karena perkataan yang semacam itu, mampu mengalahkan energi positif  terutama di alam bawah sadar kita.
Percaya kagak percaya peeee.....
Jangan juga takut sama kesulitan....
Ada orang terkenal berdo’a kayak gni
“YA ALLAH BERIKAN AKU KESULITAN AGAR AKU BELAJAR”
Itu tandanye bukan Nantang pee, tapi dari kesulitan itu kita bisa dapet sesuatu yang lebih daripada pas kita ngejalani yang mudah.
So, persiapkan mata+hati+pikiran+kelebihan buat masa depanmu....
PILIHAN TUHAN ITU NGGAK MUNGKIN SALAH
Semangat ya Ipeeeey

Rabu, 22 April 2015

Teruntuk dirimu


Teruntuk dirimu

Telah kau goreskan warna dalam hidupku
Kau beri secerah sinar dalam kelamku
Sebening lautan sorotan matamu
Dan ....
Telah kau gambari pelangi di mimpi indahku

Kau kuatkan aku disaat ku coba menyerah
Kau tegarkan aku dikala air mataku menitih

Aku bangga telah mengenalmu
Aku gembira karena semangatmu
Terimakasih atas semuanya
Sosokmu telah menjadi penyemangatku

Lewat rangkaian kata ini
Ku tuliskan pesan untukmu
“jangan pernah lupakan aku
Jangan hilangkan ku dari ingatmu
Walau tak lagi bersama
Dalam atap menimba ilmu yang sama
Tetaplah ingat aku
Karena....
Bagiku, kaulah penyemangat hidupku

Kado Empat Mei


For iphaa


Kali ini ku ceritakan sebuah kisah
Seorang anak manusia yang masih berjalan
Menyusuri lika liku kehidupan
Yang akan membuatnya terus tumbuh

Tak ada kata menyerah di hatinya
Tak ada kata dendam di hatinya
Semangat yang berkobar mengiringi langkahnya
Iman yang kuat tertanam di hatinya

Kata-katanya yang bermakna
Memberikan kesan indah bagi pendengarnya
Pikiran positif berkembang di otak briliannya
Menyalakan virus-virus otak yang menyerangnya

Semakin lama semakin bertambah usianya
Angka yang bagi sebagian orang adalah angka kebebasan
Angka ajaib yang mampu membuka jalan
Membuka semua jalan menuju masa depan

Langkah kaki yang mantab
Semangat yang berkobar
Dan keinginan yang  kuat
Mengiringi keberhasilannya

kado 4 Mei 2012
from haq  :)
        

Jumat, 17 April 2015

Duh UTS


Udah masuk semester 4 masih kaget aja kalo ada ujian
padahal di kalender akademik udah ada jadwalnya
maklum juga sih aku gak punya kalender akademik edisi terbaru
yang penting tau aja kalo mau ada ujian minimal 1 minggu sebelum ujian lah 
lumayan buat persiapan 
kebetulan besuk ujiannya ICT dan gak ngerti mau belajar apa mending nyoba ng_Blog aja deh
Padahal pengennya dapet IP tinggi tapi gak pernah belajar 
kayak gini gimana dosen mau ngasih nilai bagus coba :D

tapi apa daya belum ada yang membuatku semangat untuk belajar dan belajar :(\
apalagi gara-gara kemarin habis kepoin facebook .... jadi galau tingkat dewaa 


oke sekarang aku harus semangat demi masa depanku sendiri
Aku harus bisaaaaaaa

Aku gak mau kalah sama dia(?)
kalo bukan dari diri sendiri yang semangatin nunggu siapa lagi yang membuatku semangat?? 
oke semangat
LETS DO IT!

Rabu, 15 April 2015

Untukmu yang Dulu Memilih Pergi: Lihatlah, Aku Bahagia Walau Sendiri

Halo, kamu yang dulu memilih pergi. Bagaimana kabarmu hari ini? Sudah cukup lama kita tak bersua. Sibuk apakah kau akhir-akhir ini? Masihkah bergelut dengan hobimu yang dulu, atau kau sudah punya kesukaan baru? Bolehkah aku bertanya perihal orangtuamu juga? Sehat-sehat sajakah mereka, seiring dengan bertambahnya usia? Jujur, aku sangat rindu berbincang dengan keduanya. Kubayangkan mereka masih sama hangatnya seperti dulu, saat aku masih sering menyambangi rumahmu. Dan masihkah orang bertanya mengapa kau dan aku tak pernah lagi terlihat bersama? Masihkah mereka membelalakkan mata, ketika kau menjelaskan perlahan alasannya? Karena terkadang, sampai sekarang, ada saja orang yang bertanya padaku apa kabarmu. Ah, andai kau bisa melihat reaksi mereka saat kukatakan kita sudah tak lagi ada apa-apa. Sejak kita resmi tak bersama lagi, segala hal tentangmu sebisa mungkin kuhindari. Aku memutus silaturahmi demi cepat memulihkan hati. Namun kini, aku sudah siap menyapamu lagi. Aku ingin berkata bahwa aku baik-baik saja. Kuharap kabarmu pun sama baiknya. Perpisahan kita adalah kejadian yang tak kusangka-sangka. Jujur, aku sempat tak mau percaya saat kau bilang tak lagi cinta. cinta kita tumbuh bersama via imggot.com Kau dan aku bertemu ketika kita masih sama-sama muda dan lugu. Awal kedekatanmu dan aku pun begitu sederhana: ada rasa nyaman saat kita berbicara dan begitu menyenangkan saat kita saling melempar canda. Jiwa kita tumbuh bersama, menyaksikan satu sama lain mendewasa. Aku sempat begitu percaya pada “kita”. Bagiku, aku dan kamu adalah dua orang yang saling mengimbangi dan melengkapi. Karaktermu yang sedikit cuek kutimpali dengan sifatku yang lebih perhatian. Ketika kau malas pergi ke luar kamar untuk mencari makan, aku tak ragu datang dengan sebungkus nasi Padang di tangan. Ketika kau kehilangan semangat untuk belajar demi ujian, aku menawarkan diri menjadi partner diskusi. Senang rasanya melihatmu tersenyum dan berkata, “Hei, aku dapat A.” Begitu juga sebaliknya. Sifatku yang mudah gelisah kau redam dengan pribadimu yang tenang. Kau bilang, jangan takut gagal, karena tugasku hanya berusaha sebaik-baiknya. Kau pun berkata bahwa semua akan baik-baik saja. Dekapanmu yang hangat dan erat membuatku percaya. Tentu ada saat di mana kita bersilang pendapat. Tapi pernahkah aku terpikir untuk meninggalkanmu karena opini kita tak bertitik temu? Tidak. Bukankah selama ini kita berusaha menyelesaikan segala masalah yang ada secara dewasa? Lama sekali rasanya sejak pertemuan kita yang terakhir. Sejak pertemuan di mana kau berkata kau tak lagi cinta, bahwa sudah saatnya bagi kita untuk tak lagi bersama. “Oh,” jawabku. Oh. Aku kehabisan kata-kata. Sepanjang sisa pertemuan aku berusaha terlihat tenang, tak sudi memperlihatkan air mata. Baru saat kembali ke kamar sendirian aku menangis tanpa jeda. Esok paginya — dan pada beberapa pagi setelahnya — aku bangun dengan bengkak di kedua mata dan nyeri hebat di kepala. Jangan salahkan aku jika sempat percaya bahwa kau istimewa. Bagaimanapun, kita pernah bahagia. Aku adalah pihak yang ditinggalkan. Bohong jika kubilang itu tak menyakitkan. bohong, jika tak sakit rasanya dicampakkan “Apakah yang selama ini kuberikan padamu tak mencukupi? Kekurangan apa yang kumiliki, sampai orang yang kusayangi memutuskan pergi?” Pertanyaan itu yang berputar di kepalaku di hari-hari pertama setelah perpisahan kita. Memang akulah pihak yang ditinggalkan di sini. Bohong jika kubilang itu tak membuatku sakit hati. Kau tak akan pernah tahu apa yang kurasakan; bagaimana aku berusaha bertahan. Mendengar namamu diucapkan saja membuatku harus mengingatkan diri untuk tenang dan mengambil napas dalam-dalam. Melintasi tempat-tempat yang dulu punya makna untuk kita, memegang barang-barang yang pernah menjadikan hidupku lebih berwarna — hubungan yang kita jalani terlalu panjang untuk tak menyisakan memori. Pernahkah kau mengira bahwa aku akan jatuh sedalam ini? Aku selalu mengagumi karaktermu yang mudah legawa dan lupa. Ingin rasanya jadi dirimu, yang begitu mudah melepas masa lalu. Jadi, kudengar kau baik-baik saja. Setidaknya tak ada sesal atau kesedihan yang kau ceritakan dengan terbuka pada teman-teman kita. Kudengar pula kau sudah mencoba mengencani satu-dua orang baru. Ah, kau memang orang yang mudah legawa sejak dulu. Mungkin sifat legawamu inilah yang membuatmu begitu mudah merelakan apa yang telah kita bangun bersama; mengabaikan apa yang masa depan punya untuk kita. Tidak, aku tak ingin bersikap sinis di sini. Justru sifat legawa dan santaimu itu yang sejak dulu kukagumi. Bagimu, berhenti peduli pada orang-orang yang pernah kau sayangi adalah semudah menjentikkan jari. Ketika hubunganmu dengan mereka menemui kendala, kau tak akan tergerak untuk menyelesaikannya. Buat apa repot-repot? Pikirmu. Lebih baik kau tinggal saja. Aku iri padamu, yang begitu mudah melepas masa lalu. Berbeda darimu, aku tak bisa begitu. Butuh waktu lama bagiku untuk menerima bahwa bagiku kau titik dan bagimu aku tanda tanya. Butuh waktu lama untuk menerima bahwa kau tak lagi cinta; bahwa bagimu, jauh lebih menarik untuk mencari orang lain yang baru ketimbang mempertahankanku. Memang butuh waktu lama. Namun aku berhasil melakukannya. Kini aku sudah jauh lebih bahagia. Pelan tapi pasti, aku memaafkan yang terjadi di antara kita. “Proses penyembuhan”-ku berlangsung pelan-pelan. Tak seperti dirimu, aku memang tak bisa langsung memasang wajah tak peduli dan menjalani hari seolah tak ada apa-apa yang terjadi. Di hari-hari pertama setelah kita tak lagi bersama, aku kerap tenggelam dalam luapan emosi yang tiba-tiba datang. Teman-teman dan keluargalah yang membantuku bertahan. Ketika aku mengikrarkan diri tak layak dicintai, mereka “menghajarku” dengan cinta yang tulus dan sebenarnya. Mereka meyakinkanku, hidup adalah lebih dari apa yang pernah kumiliki denganmu. Bahwa masa depan menjanjikan lebih banyak kebaikan dari masa lalu. Aku pun mendidik hati untuk menerima. Meyakini bahwa Tuhan sedang menyiapkan yang terbaik dari atas sana. Aku berhenti mengasihani diri sendiri, berhenti menyalahkanmu, menyalahkan aku, menyalahkan keadaan. Pelan tapi pasti, aku memaafkan apa yang terjadi. Kini aku sudah jauh lebih bahagia. Sudah kuterima bahwa kita memang harus diakhiri — bahwa perasaanku memang harus diaborsi. Terima kasih telah menjadikanku lebih kuat dan dewasa. Hidupku yang sebenarnya baru dimulai setelah kau tak ada. Hidupku baru dimulai Hidupku baru dimulai via s1103.photobucket.com Setelah kau pergi, aku belajar menjadi lebih mandiri. Waktu yang dulu banyak kuhabiskan bersamamu kini kupakai untuk menambah ilmu dan menemukan hobi baru. Aku pun tak keberatan jika harus pergi ke luar sendirian, kalau hanya untuk makan atau membeli pakaian. Dan jika aku memang butuh ditemani, toh ada keluarga atau kawan dekat yang selalu bisa diandalkan. Harus kuakui, aku sempat marah dan membenci keputusanmu untuk pergi. Namun sekarang aku paham: bukan tugas orang lain untuk mencintai diriku sendiri. Tugas itu hanya aku yang memiliki. Ya, jika mencintai orang lain adalah hak, mencintai diri sendiri adalah kewajiban. Memahami itu semua membuatku lebih dewasa. Aku yang dulu pencemas dan takut gagal kini lebih mudah berserah dan bersabar. Aku yang dulu takut sendirian kini sadar tak ada yang sebenarnya perlu dikhawatirkan. Cukuplah aku bahagia dengan apa yang sekarang ini aku punya. Ketulusan orang yang ada di sekitar membuatku merasa tak pernah putus dicinta. Hidupku tidaklah berhenti saat kau memutuskan pergi. Justru sebaliknya, hidupku yang sebenarnya baru dimulai. Kesempatan dan kebaikan yang akan datang padaku terlalu sayang jika terbuang gara-gara aku sibuk bermain jadi “korban” dan tenggelam dalam sakit hati. Suatu hari nanti, aku akan bertemu seseorang yang baru. Aku akan mampu memberinya cinta yang lebih sempurna, karena kita pernah bersama dulu. Aku akan mampu mencintai lebih sempurna, karena kita pernah bersama Aku akan mampu mencintai lebih sempurna, karena kita pernah bersama via aezuum.com Kita memang sudah berpisah lama. Rasa yang dulu pernah aku punya kini tak lagi terlihat jejaknya. Jika dulu namamu masih membuat tekanan darahku meninggi, kini ia terdengar sama seperti jutaan nama manusia yang lainnya. Jika tempat-tempat yang dulu bermakna bagi kita sempat kuhindari, kini aku bisa mendatanginya lagi dengan berani. Banyak orang berkata, buat apa repot-repot berpacaran jika akhirnya berpisah juga? Bukankah usaha yang sudah dikerahkan selama ini jadi terbuang sia-sia? Tapi tidak ada cinta yang sia-sia dijalani. Meski akhirnya harus diamputasi, rasa yang pernah kumiliki telah membuatku paham makna memberi. Perpisahan kita tak mengubahku jadi sinis soal cinta. Justru kau telah memberiku banyak pelajaran berharga. Suatu hari di masa depan, Aku yakin akan bertemu dia yang memang tertakdirkan. Dan jika hari itu tiba, aku akan mampu menjadi pasangan yang lebih dewasa. Yang lebih mampu membuat diri sendiri, dan diri mereka yang kucintai, bahagia. Kita memang tak pernah digariskan untuk selamanya. Namun, aku bisa jadi manusia yang lebih berdaya karena kita pernah bersama. Dan seandainya kita bertemu kembali, suatu saat nanti, aku siap menyambutmu dengan senyum dan tangan terbuka. Kepadamu yang dulu meninggalkanku: lihatlah, aku baik-baik saja. Jika kau kini sama baiknya, senang sekali aku mendengarnya.