Sabtu, 25 Oktober 2014

PENGERTIAN PENDIDIKAN INKLUSI

A.    Pengertian Pendidikan Inklusif
Pendidikan inklusif menurut Sapon-Shevin dalam O’Neil(dalam Suparno:2007) didefinisikan sebagai suatu system layanan pendidikan khusus yang mensyaratkan agar semua anak berkebutuhan khusus dilayani di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman seusianya. Sedangkan menurut Smith, inklusif dapat berarti penerimaan anak-anak yang mengalami hambatan ke dalam kurikulum, lingkungan, interaksi social dan konsep diri(visi-misi) sekolah.
Pendidikan inklusif menurut Johnsen(dalam Suparno:2007) adalah sebagai berikut:
1.      Setiap anak merupakan bagian integral dari komunitas lokalnya, kelas dan kelompok regular.
2.      Kegiatan sekolah diatur dengan sejumlah besar tugas belajar yang kooperatif, individualisassi pendidikan dan fleksibilitas dalam pilihan materinya.
3.      Guru bekerjasama dan memiliki pengetahuan tentang strategi pembelajaran dan kebutuhan pengajaran umum, khusus, dan individual, dan memiliki pengetahuan tentang cara menghargai tentang pluralitas perbedaan individual dalam mengatur aktivitas kelas.

  1. Tujuan dan keistimewaan pendidikan anak berkebutuhan khusus
            Pendidikan inklusif adalah proses pembelajaran yang ditujukan untuk mengatasi permasalahan pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus dalam sekolah umum (reguler), dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk menciptakan kesempatan bagi persiapan mereka hidup di dalam masyarakat.  Penekanan dari pendidikan inklusif adalah pengkajian ulang dan perubahan sistem pendidikan agar dapat menyesuaikan diri pada siswa.
            Dalam pendidikan inklusif,  semua anak belajar dan memperoleh dukungan yang sama dalam proses pembelajaran dengan anak- anak reguler. Apabila ada kegagalan dalam belajar, maka kegagalan itu adalah kegagalan sistem. Pendidikan inklusif juga dapat menangani semua jenis individu, bukan hanya anak yang mengalami kecacatan. Dengan demikian, guru dan sekolah bertanggungjawab terhadap pembelajaran anak, dan pembelajaran berfokus pada kurikulum yang fleksibel.
            Tujuan pendidikan inklusif adalah untuk memberikan layanan pendidikan bagi siswa yang berkesulitan belajar dan siswa yang memerlukan layanan pendidikan khusus, agar potensi yang dimiliki (kognitif,afektif, dan psikomotorik) dapat berkembang secara optimal dan mereka dapat hidup mandiri bersama anak- anak normal sesuai dengan prinsip pendidikan serta dapat berperan dalam kehidupan berbangsa  dan bernegara.
Tujuan Pendidikan Inklusi :
1)      Memberikan kesempatan seluas- luasnya kepada semua anak (termasuk anak berkebutuhan khusus) untuk memperoleh pendidikan yang sesuai dengan kondisi anak
2)      Mempercepat penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar
3)      Meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan menekan angka tinggal kelas dan putus sekolah
4)      Menciptakan sistem pendidikan yang menghargai keanekaragaman, tidak diskriminatif, serta pembelajaran yang ramah terhadap semua anak
Keistimewaan Pendidikan Inklusif :
Beberapa hal yang menjadi keistimewaan dari pendidikan inklusif dibandingkan dengan pendidikan khusus (segregasi) dan pendidikan terpadu adalah :
1)      Anak diperlakukan seperti apa adanya
2)      Anak belajar di sekolah reguler
3)      Kurikulum pembelajaran berfokus pada anak
4)      Sistem penataan guru menggunakan sistem guru kelas
5)      PBM melibatkan semua anak dalam proses pembelajaran
6)      Anak mempunyai kepercayaan diri yang positif terhadap dirinya sendiri
7)      Lingkungan belajar tidak membatasi anak tetapi melibatkan semua anak.
8)      Biaya yang dibutuhkan paling murah
9)      Berkesinambungan
10)  Memberikan kesempatan berpartisipasi yang sama kepada semua anak
11)  Hak setiap anak dalam pedidikan diakui dan diaktualisasikan dalam  kelas

  1. Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif
Dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif, sekolah umum harud memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan. Beberapa persyaratan tersebut antara lain :
1.      Keberadaan siswa berkebutuhan khusus.
Di sekolah inklusif harus ada anak berkebutuhan khusus
2.      Komitmen.
Sekolah harus mempunyai komitmen terhadap pendidikan inklusif, penuntasan wajib belajar, maupun terhadap komite sekolah.
3.      Manajemen sekolah.
Sekolah memiliki jaringan kerja sama dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan anak berkebutuhan khusus.
4.      Sarana dan prasarana.
Sekolah mempunyai fasilitas dan sarana pembelajaran yang mudah diakses semua anak.
5.      Sumber Daya Manusia.
Sekolah memiliki ketenagaan yang mendukung pendidikan inklusif, selain guru kelas atau bidang studi juga terdapat guru pendamping untuk anak berkebutuhan khusus, tenaga ahli seperti dokter, psikolog dan terapis.
Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif juga harus menciptakan lingkungan yang ramah terhadap pembelajaran, yang memungkinkan semua siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan. Berbagai metode, atau strategi belajar sangat memungkinkan dikembangkan pada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan inklusif untuk menciptakan situasi pembelajaran yang aktif dan fleksibel. Adanya penghargaan pada diri anak dapat memotivasi dan menumbuhkan kepercayaan diri anak.
Ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki guru pendidikan inklusif, yaitu :
1.      Pengetahuan tentang perkembangan anak.
2.      Pemahaman akan kebutuhan dan nilai interaksi komunikasi dan pentingnya dialog di kelas.
3.      Pemahaman akan pentingnya mendorong rasa penghargaan diri anak berkaitan dengan perkembangan, motivasi dan belajar melalui suatu interaksi positif dan berorientasikan sumber.
4.      Pemahaman tentang “Konvensi Hak Anak” dan implikasinya terhadap implementasi pendidikan dan perkembangan semua anak.
5.      Pemahaman tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang ramah terhadap pembelajaran yang berkaitan dengan isi, hubungan social, pendekatan, metode, dan bahan pembelajaran.
6.      Pemahaman tentang pentingnya belajar aktif dan pengembangan pemikiran kreatif dan logis.
7.      Pemahaman pentingnya evaluasi dan asesmen berkesinambungan oleh guru.
8.      Pemahaman konsep inklusif  dan pengayaan serta cara pelaksanaan inklusif.
9.      Pemahaman terhadap hambatan belajar termasuk yang disebabkan oleh kecacatan fisik atau mental.
10.  Pemahaman terhadap konsep pendidikan yang berkualitas dan kebutuhan akan implementasi, pendekatan, dan metode baru.
Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan inklusif dapat menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)yang dikembangkan sekolah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk anak-anak normal penuh, modifikasi, atau secara khusus dikembangkan program pembelajaran individual (PPI) bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Sekolah juga harus mempersiapkan guru pendamping khusus, yang didatangkan dari guru SLB atau guru dari sekolah umum yang sudah mendapatkan pelatihan khusus sebagai guru pendamping anak berkebutuhan khusus.

SOAL LATIHAN

  1. Jelaskan pengertian  pendidikan inklusif
  2. Jelaskan tujuan dilaksanakannya pendidikan Inklusi
  3. Sebutkan beberapa hal yang menjadi keistimewaan dari pendidikan inklusif dibandingkan dengan pendidikan khusus (segregasi) dan pendidikan terpadu
  4. Kemampuan apa yang harus dimiliki guru jika mengajar di sekolah inklusif?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar